Tata Kelola Pramuwisata Khusus Sebagai Bentuk Pelibatan Masyarakat Lokal

Ely Triasih Rahayu, Bagus Reza Hariyadi, Hartati Hartati, Anggita Stovia, Anak Agung Ayu Dian Andriyani

Abstract


Abstrak: Adanya regulasi Dinas Pariwisata Propinsi Bali mengenai kebijakan pengkategorian pramuwisata umum dan khusus menimbulkan permasalahan baru. Permasalahan yang muncul adalah makin berkembangnya pramuwisata ilegal (non formal) yang tidak memiliki Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP). Pramuwisata illegal tidak hanya dilakukan oleh orang Indonesia yang memiliki kemampuan berbahasa asing, tetapi juga dilakukan oleh wisatawan asing yang sudah mengenal pariwisata Bali karena sering melakukan kunjungan ke Bali. Permasalahan yang lain adalah tidak adanya pelimpahan tugas dari pramuwisata umum ke khusus. Pramuwisata umum di Bali adalah pramuwisata yang bekerja di tingkat provinsi, sedangkan pramuwisata khusus adalah pramuwisata yang bekerja di daerah tujuan wisata di tingkat kabupaten. Penyebab permasalahan ini karena tidak adanya regulasi yang berupa peraturan Bupati untuk mengatur pramuwisata khusus. Di Bali terdapat Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2016 yang mengatur pramuwisata secara umum, tetapi di tingkat kabupaten belum dilakukan kajian pramuwisata khusus sehingga pembagian kerja antara pramuwisata umum dan khusus tidak jelas. Ketidakjelasan inilah yang menyebabkan banyak permasalahan yang muncul terutama di daerah tujuan wisata tingkat kabupaten. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melakukan pengabdian di kabupaten Bangli dengan pertimbangan bahwa kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kontribusi besar bagi income daerah pada sektor pariwisata. Kabupaten Bangli merupakan salah satu kabupaten yang siap menelaah Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2016 tersebut untuk dapat diturunkan menjadi peraturan Bupati Bangli mengenai tata kelola pramuwisata khsusus. Tujuan PKM ini adalah untuk mengiventarisir ecxiting codition dikaitkan dengan permasalahan yang ada. Hasil dari iventarisir ini dijadikan dasar pembuatan model tata kelola pramuwisata khusus. Model tata kelola pramuwisata diusulkan kepada Bupati Bangli sebagai dasar pembuatan peraturan Bupati tentang pramuwisata khusus.

Abstract: The regulation issued by the Bali Province Tourism Office on policy related to the categorization of both general and special tour guides resulted in new problems. The arising problems included the recently growing illegal (non-formal) tour guides without Tour Guide Identity Card. Illegal Tour guides were not only performed by the Indonesia people with foreign language competencies but also foreigners familiar with Bali tourism and frequently visited Bali. The other problem was related to the entrustments from the general to the special tour guides. The general tour guides in Bali are those working at the provincial level, while special tour guides are those working in the tourism destinations at regency level. These arising problems were due to the inexistence of regulation in the form of Regent Regulation to regulate the special tour guides. The Regional Regulation No. 5 Year 2016 only regulates the general tour guides, yet the special tour guides have not been discussed, thus, there is no clear division of duties for the general and special tour guides in Bali and results in various problems in the tourism destinations at regency level. The Community Service Team has made various community services in Bangli Regency by considering that this regency has a great contribution to its regional income, especially in tourism sector. Bangli is a regency which is ready to review and downgrade the Regional Regulation No. 5 Year 2016 into Bangli Regent Regulation on Special Tour Guide Management. The purpose of this community service is to inventory the existing problems, formulate a special tour guide management model, and propose the model to the Bangli Regency as a basic reference in formulating the Regent Regulation on Special Tour Guides.


Keywords


Pariwisata; Pramuwisata Khusus; Tata Kelola; Desa Wisata

Full Text:

PDF

References


Andriyani, A. A. A. D., Djatmika, D., Sumarlam, S., dan Rahayu, E. T. (2019). Pengaruh Lintas Budaya Tingkat Tutur Hormat Keigo melalui Media Sosial antara Driver Guide dan Wisatawan Jepang di Bali. MOZAIK HUMANIORA, 19(1), 1-17. doi: https://doi.org/10.20473/mozaik.v19i1.11976

Bawa, I Wayan, I Wayan Cika. (2004). Bahasa Dalam Perspektif Kebudayaan. Bali: Universitas Udayana

Blaxter, et.al. (2006). How To Research. Buckingham : Open University Press.

Cole, Stroma, 2008. Tourism, Culture and Development: Hopes, Dreams and Realities in East Indonesia. Clevedon: Cromwell Press.

Cooper, Chris, et. Al. (1998). Tourism Principles and Practice (2nded). London: Prentice Hall.

Damanik, Janianton Dan Weber, Helmut F. (2006). Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: Pusbar UGM dan Andi Yogyakarta.

Damardjati. R.S. (1995). Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta

Drаkе, Suѕаn P. (1991). Local Participation in Ecotourism Prоjесtѕ іn Whеlаn, T. (еd). Nаturе Tourism: Mаnаgіng for thе Envіrоnmеnt. Wаѕhіngtоn DC: Iѕlаnd Prеѕѕѕ

Getz, D. (1986). Mоdеlѕ іn tourism рlаnnіng towards integration оf thеоrу аnd рrасtісе. Tourism Management 7 (1), 21-32.

Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta : PT. Gramedia Widisarana Indonesia.

Kemenparekraf, (2018). Kajian Dampak Sektor Pariwisata terhadap Perekonomian Indonesia. url: https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/media_1554437393_Laporan_Akhir.pdf

Kementerian Pariwisata. (2015). Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2015. Jakarta : Kementerian Pariwisata.

Lincoln, Yvonna S dan Egon G. Guba. (1985). Naturalistic Inquiry. California : Sage.

Moleong, Lexy. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya.

Murphy, Peter E. 1985. Tourism : A Community Approach. University Paperbacks : Methuen.

MPR RI. (1978). GBHN Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1978. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Bali.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pramuwisata.

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Usaha Jasa Pramuwisata.

Pergub nomor 41 tahun 2009 tentang Tata Cara Mendapatkan Sertifikat Pramuwisata, Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTTP) dan Penggunaan Pakaian Adat Bali.

Pitana, I.G., 2002. “Kebijakan dan Strategi Pemerintah Daerah Bali dalam Pembangunan Pariwisata. Pada Seminar Nasional Pariwisata Bali the Last or the Lost Paradise”. Pembangunan Pariwisata yang Berkelanjutan. Denpasar: Universitas Udayana.

__________. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Purwaningsih, Ratih Melatisiwi. (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata terhadap Kepuasan Wisatawan di Candi Prambanan. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Rangkuti, Freddy. (2017). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Santosa, Budi (2007). Data Mining Teknik Pemanfaatan Data untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sharpley. (1994). Tourism, Tourism and Socciety. Huntingdom: ELM Publication.

Sinclair, M. Thea (1998) Tourism and economic development: A survey, The Journal of Development Studies, 34:5, 1-51, doi: https://doi.org/10.1080/00220389808422535

Slamet, Y. (1993). Pеmbаngunаn Mаѕуаrаkаt Bеrwаwаѕаn Pаrtіѕіраѕі. Surakarta: Sebelas Maret Unіvеrѕіtу Prеѕѕ

Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor : KM. 82/PW. 102/MPPT-88 tentang Pramuwisata dan Pengatur Wisata.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi Yogyakarta.

Undang Undang RI Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan.

Undang Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Utarini, Adi. 2005. Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Simpala, MM, (2010). Tour Guide: Teori dan Praktik dalam Pariwisata. Jakarta: Indie Publishing.

Sunaryo. (2013). Kebijakan Pembangunan Tujuan wisata Pariwisata, Konsep dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta.

Suyitno. (2005). Pemandu Wisata (Tour Guiding). Yogyakarta : Graha Ilmu.




DOI: https://doi.org/10.36596/jpkmi.v2i3.228

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________________________________________________

JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia)
ISSN 2721-026X (online)
Published by : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering).
Website : http://icsejournal.com/index.php/JPKMI/
Email: jpkmi@icsejournal.com

 Creative Commons License JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.