Pengelolahan Limbah Peternakan Menuju Sistem Pertanian Terintegrasi di Desa Tambong Wetan Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten
Prayogi Sunu
Abstract
Peternak di Desa Tambong Wetan merupakan pengusaha mikro yang berusaha untuk mengembangkan usahanya dalam bidang peternakan yaitu dengan cara budidaya sapi potong. Pengembangan sapi potong di masa mendatang perlu dilakukan melalui pendekatan agribisnis yang berkelanjutan. Usaha sapi potong dituntut lebih modern dan profesional dengan memanfaatkan inovasi teknologi yang menekankan aspek efisiensi usaha. Pengembangan usaha sapi potong tersebut harus didukung dengan pengembangan industri pakan melalui optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber bahan baku lokal spesifik lokasi dan berorientasi pada pola integrasi tanaman-ternak. Potensi bahan baku lokal berupa limbah pertanian dan perkebunan sangat besar, namun hanya sebagian kecil yang digunakan sebagai pakan. Masih banyak jenis limbah pertanian dan perkebunan yang belum dimanfaatkan. Produk samping atau by product agroindustri umumnya sudah dimanfaatkan oleh para peternak sebagai pakan tambahan, kecuali yang berupa bungkil-bungkilan. Teknologi pakan lengkap (complete feed) merupakan salah satu metoda/teknik pembuatan pakan yang digunakan untuk meningkatkan pemanfaatan limbah pertanian/perkebunan dan limbah agroindustri melalui proses pengolahan dengan perlakuan fisik dan suplementasi untuk produksi pakan ternak ruminansia. Proses pengolahannya meliputi pemotongan untuk merubah ukuran partikel, pengeringan, penggilingan/penghancuran, pencampuran antara bahan serat dan konsentrat yang berupa padatan maupun cairan, serta pengemasan. Pemanfaatan limbah pertanian/perkebunan yang tersedia secara lokal di masing- masing wilayah, ditambah dengan penggunaan limbah agroindustri, merupakan salah satu upaya dalam mengembangkan industri pakan yang murah.
Keywords
Pengelolahan limbah peternakan; sapi potong; pertanian terintegrasi
References
Aristiani, D. 2010. Fortifikasi Feses Sapi Potong Sebagai Bahan Baku Kompos Dengan Humus Hutan Pinus Ditinjau Dari Kandungan Bahan Organik Dan Sulfur. Skripsi. Fakultas peternakan Unsoed. Purwokerto.
Astuti, A. 2006. Aktivitas proses dekomposisi berbagai bahan organik dengan aktivator alami dan buatan. J. Ilmu Pertanian. 13(2):92-104.
Maharani, K. 2010. Fortifikasi Feses Sapi Potong Sebagai Bahan Baku Kompos Dengan Humus Hutan Pinus Ditinjau Dari Daya Serap Air, Ph Dan Bobot Rendemen. Skripsi Fakultas Peternakan Unsoed. Purwokerto.
Murbandono, L. 2002. Membuat Kompos. Jakarta. Penebar Swadaya.
Musnawar, E. I. 2005. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. Penebar Swadaya.
Prayogi Sunu. 2018. Penggemukan Sapi. Makassar. Rizky Artha Mulia Publishing.
Prayogi Sunu. 2017. Pengaruh Fortifikasi Pupuk Organik Berbahan Baku Feses Sapi Potong dan Feses Ayam Niaga Pedaging dilihat dari Kandungan Bahan Organik. Tropical Animal Science: 1 (1).19-22.
Prayogi Sunu. 2015. pengaruh fortifikasi kandungan bahan organik dari pupuk organik berbahan baku feses sapi potong dan feses ayam niaga pedaging terhadap produksi segar rumput gajah (pennisetum purpureum). BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan): 1 (2). 48-56.
DOI:
https://doi.org/10.36596/jpkmi.v1i3.56
Refbacks
- There are currently no refbacks.
______________________________________________________________
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) ISSN
2721-026X (online)
Published by :
ICSE (Institute of Computer Science and Engineering).
Website : http://icsejournal.com/index.php/JPKMI/
Email: jpkmi@icsejournal.com
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.