Penerapan Alat Tangkap Ramah Lingkungan (Bubu Lipat) Bagi Nelayan Lokal di Kampung Enggros Teluk Youtefa Kota Jayapura, Papua

Efray Wanimbo(1), Kalvin Paiki(2), Korinus Rejauw(3), Felix Reba(4), Poppy I L Ayer(5),


(1) Cenderawasih University
(2) Cenderawasih University
(3) Cenderawasih University
(4) Cenderawasih University
(5) Cenderawasih University

Abstract


Abstrak: Teluk Youtefa sebagai Kawasan Konservasi tidak hanya mendapat tekanan masukkan bahan pencemar dari daratan, tetapi juga aktivitas penangkapan nelayan local yang bermukim di sekitar wilayah tersebut. Penggunaan alat tangkap yang kurang efektif cenderung berdampak negative terhadap biota maupun habitatnya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu langkah solutif guna mempertahankan Teluk Youtefa sebagai Kawasan Konservasi, namun tetap mempertimbangkan keberlangsungan kehidupan nelayan local di kawasan tersebut dengan cara mengembangkan jenis alat tangkap yang ramah lingkungan. Kegiatan pendampingan terdiri dari tahapan penyuluhan, diskusi, pembuatan bubu lipat sebagai alat tangkap ramah lingkungan dan analisis tingkat kepuasan kelompok mitra terhadap kegiatan tersebut. Hasil diskusi dua arah, menunjukkan kelompok mitra proaktif menyampaikan saran, pendapat dan identifikasi jenis alat tangkap yang digunakan serta bagaimana solusi mengatasi permasalahan yang dihadapi. Langkah solutif dalam mengurangi alat tangkap yang cenderung merusak ditindaklanjut dengan pengembangan jenis bubu lipat rajungan. Kegiatan pendampingan, diikuti secara seksama oleh peserta mitra sebagai pelaku utama dalam kegiatan tersebut, memahami dengan baik cara desain dan pemasangan bubu lipat dari tahap awal hingga akhir. Tingkat pemahaman dan kepuasan peserta mitra diketahui melalui analisis kusioner yang mencakup 4 komponen yakni Pengetahuan Umum (penggalian informasi), Materi Pengabdian, Tingkat Kepuasan dan Harapan Peserta. Komponen pertama, 30% peserta pernah mendengar atau mengetahui informasi tentang bubu lipat dan 70% belum mengetahui. Cara pengoperasian 7.67% pernah mengoperasikan dan 92.3% belum pernah mengoperasikan. Cara desain dan pembuatan 100% belum pernah. Komponen kedua, peserta mitra tertarik dan sangat paham serta memperoleh pengetahuan baru dengan nilai presentase 100%.  Komponen ketiga 100% menyatakan memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru serta sangat puas dengan adanya kegiatan tersebut. Komponen keempat 100% kelompok mitra mengharapkan kegiatan-kegiatan pelatihan terus dilakukan guna meningkatkan kreatifitas para nelayan dalam mengembangkan model alat tangkap ramah lingkungan di Kampung Enggros.

Abstract: Youtefa Bay as a Conservation Area is not only under pressure to include pollutant materials from the mainland, but also the fishing activities of local fishermen who live around the area. The use of less effective fishing gear tends to have a negative impact on biota and their habitat. Based on these conditions, a solution is needed to maintain Youtefa Bay as a Conservation Area, while still considering the sustainability of the lives of local fishermen in the area by developing environmentally friendly types of fishing gear. The training activities consist of stages of coaching, discussion, making folding traps as an environmentally friendly fishing gear and analysis of the level of satisfaction of the partner groups for these activities. The results of the two-way discussion showed that the partner groups were proactive in conveying suggestions, opinions and assistance with the types of fishing gear used and how solutions to overcome the problems encountered. Solutive steps in reducing fishing gear that tend to damage are followed up by developing a type of folding crab trap. The training activities, followed closely by the partner participants as the main actors in the activity, understand very well how to design and install folding bins from the start to the end. The level of understanding and satisfaction of partner participants is known through questionnaire analysis which includes 4 components namely General Knowledge (information gathering), Service Material, Participant Satisfaction Level and Expectations. The first component, 30% of participants had heard or knew information about folding pots and 70% did not know. How to operate 7.67% have ever operated and 92.3% have never operated. How to design and manufacture 100% never before. The second component, partner participants are interested and really understand and acquire new knowledge with a percentage value of 100%. The third component 100% stated that they gained new knowledge and experience and were very satisfied with the activity. The fourth component, namely the expectations of the partner group with a percentage of 100%, hopes that training activities will continue to be carried out in order to increase the creativity of fishermen in developing models of environmentally friendly fishing gear in Enggros Village.


Keywords


Bubu Lipat; Kampung Enggros Teluk Youtefa Papua; Kawasan Konservasi;

Full Text:

PDF

References


Balai Besar Penangkapan Ikan, 2018. Laporan Kinerja Tahun 2018. Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Balai Besar Penangkapan Ikan.

Coremap, 2006. Panduan Jenis-Jenis Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan. Kerjasama : Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam Satker Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (Coremap II) Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan.

Hafinuddin and Edwarsyah, 2017. Eco-friendly Fishing Technology for Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus spp) with Traps in West Aceh District

Aceh Province. Marine Kreatif Volume I, No 1, ISSN: 2581-2238.

Ledhyane I Harlyan. Fishing target behavior against traps design. Dept. of Fisheries and Marine Resources Management Fisheries Faculty, Brawijaya University.

Menteri Kelautan dan Perikanan. 2015. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 2/PERMEN-KP/2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Nurwahyuni S, 2020. Desain dan Rancang Bangun Bubu Lipat Dalam Upaya Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Demersal. Universitas Hasanuddin Makassar.

Rusmilyansari, Aulia A Wahab, Akhmad S W Sakti. 2021. Rancang bangun Alat Penangkap Kepiting (Scylla serata) Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat. Vol 3. ISSN 2657-1579

Sudirman, 2004. Hasil Perikanan. Jakarta. UI Press.

Suzana S Hartini,. Sumaryam, 2018. Effisiensi Penggunaan Alat Tangkap Bubu (Trap) Yang Berbeda Terhadap Pendapatan Nelayan Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Desa Kemantren Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 3, No 2, Hal 791 – 810.

Setiawan H Putra, Sadri1, Agus Setiawan. 2017. Effectiveness Of Modification Construction Bottom Traps Against Catches Fish In The Waters Of The Island Lemukutan West Borneo. Jurnal Teknologi Perikanan Dan Kelautan Vol. 8 No. 2 Hal 157-167 Issn 2087-4871.

SNI 7277.10.2008. Istilah dan Definisi – Bagian Alat Perangkap Ikan. Badan Standarisasi Nasional.

Zarochman. 2015. Inovasi teknologi penangkapan rajungan ramah lingkungan dengan bubu kubah. Prosiding Lokakarya Nasional Kemaritiman. 11 Juni 2015, Meulaboh, Indonesia. Hal. 39-52.

Zulkarnain. 2012. Rancang Bangun Bubu Lipat Modifikasi dan Penggunaan Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) sebagai umpan alternative untuk penangkapan Spiny Lobster (Disertasi). Bogor (ID): Institute Pertaniaan Bogor




DOI: https://doi.org/10.36596/jpkmi.v4i3.685

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________________________________________________

JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia)
ISSN 2721-026X (online)
Published by : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering).
Website : http://icsejournal.com/index.php/JPKMI/
Email: jpkmi@icsejournal.com

 Creative Commons License JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.